Senin, 22 April 2019

Memperingati Harlah ke-59 dengan Khidmat


Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Sunan Muria memperingati harlah PMII yang ke-59 secara seremonial bersamaan dengan silaturahim para alumni.

Kegiatan yang dilaksanakan di balai desa Peganjaran, Bae, berlangsung khidmat. Terlebih memasuki acara doa bersama dan pemotongan tumpeng yang diwakili oleh Sahabat Muhammad Arifin dan Syaiful Bahri, mantan Ketua PC PMII Kudus.


Syaiful mengungkapkan dalam sesi ramah tamah bahwa, mahasiswa di zaman ini sudah mulai lupa bagaimana esensi dalam pergerakan. Tujuan dan cita-cita luhur dalam PMI haruslah selalu diingat dan ditanamkan dalam jiwa masing-masing pribadi, sehingga anggota dan kader PMII bisa berkhidmat dengan ikhlas.

"Pergerakan ya mengajak orang lain untuk berproses bersama. Kalau hanya mempromosikan acara atau menempel pamflet, ya namanya tukang tempel pamflet." Celetuknya yang khas, dengan nada tertawa.

Para kader dan anggota harusnya mengetahui apa kemampuan yang diri mereka miliki. Dengan demikian, akan lebih mempermudah organisasi untuk mencapai tujuannya. Pasalnya setiap kader dan anggota tentu memiliki banyak keterbatasan. Dengan berproses bersama dan mengetahui kemampuan apa yang mereka miliki, maka kekeluargaan yang ada dalam organisasi tersebut akan terbentuk dengan solid.



Mantan ketua komisariat sunan Muria, Imam Hasan Ansori turut hadir dalam acara tersebut. Hasan menuturkan, adanya harlah adalah sebagai momen untuk berevaluasi.

"Setiap tahun diadakan harlah. Maka dari harlah yang satu dengan yang lain harus ada perubahan ke arah lebih baik." Tambahnya.

Dengan adanya acara tersebut, para kader dan anggota diharapkan termotivasi untuk dapat memunculkan ide dan gagasan yang mampu memajukan PMII Sunan Muria.