Minggu, 28 Maret 2021

Mosi Tidak Percaya Konfercab Kudus, PC dan PKC Tidak Netral



Kudus, Lenterapmiiumk.com – Konferensi Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Konfercab PMII) Kudus XXIX berjalan dengan menyisakan beberapa polemik. Atas hal tersebut, Pegurus Komisariat (PK) PMII Sunan Muria memutuskan untuk Walk Out dari Konfercab. 

Penyelenggara kegiatan, Badan Penyelenggara Konfercab (BPK) PC PMII Kudus tidak melakukan sosialisasi terkait perubahan jadwal Konfercab. Sidang sementara yang seharusnya diadakan, tiba-tiba dilangsungkan dengan sidang tata tertib. Hal itu yang awalnya memicu peserta menjadi tidak kondusif dalam forum.

Saat berjalannya forum, PKC PMII Jawa Tengah juga tidak netral dalam mengawal jalannya Sidang Pemilihan Mandataris Ketua PC PMII Kab Kudus. Pimpinan sidang dianggap telah menyalahi PO, dengan mengambil keputusan yang tidak sesuai dalam aturan yang termaktub. 

Konfercab PMII Kudus dijadwalkan selama dua hari, terhitung dari Sabtu sampai Minggu (27-28/3) di Aula PCNU Kab Kudus. Peserta yang hadir sebanyak 36 orang. Terhitung dari 12 peserta penuh dan 24 peserta peninjau.

Menurut salah satu peserta Konfercab, Sahabat Yuwan menyatakan "Dari awal saya sudah merasa janggal terkait pembahasan tartib. Contohnya pimpinan sidang yang berasal dari pihak cabang. Seharusnya itu berasal dari peserta penuh. Pengambilan keputusan juga tidak netral, dan terkait logistik yang tidak jelas pula.” 

Yuwan menambahkan bahwa, keputusan PK PMII Sunan Muria dan rayon di bawah naungannya Walk Out dari konfercab adalah langkah yang benar. Ia merasa forum sudah jauh dari kata kondusif. Forum tersebut bukan musyawarah lagi, dengan mengesahkan opsi-opsi dengan sepihak.

Konfercab PMII Kudus dihadiri dua komisariat dari kampus terbesar di Kudus, yaitu Komisariat Sunan Muria (UMK) beserta rayon di bawahnya dan Komisariat Sunan Kudus (IAIN) beserta rayon di bawahnya. Konfercab kali ini menimbulkan kekecewaan bagi peserta dari Komisariat Sunan Muria. 

Ketua PK PMII Sunan Muria Sahabati Rika menuturkan, "Saya sangat kecewa dengan konfercab tahun ini yang hanya dilaksankan guna kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan organisasi. Dari tanpa adanya sosialisasi tentang adanya konfercab, mempersulit administrasi, dan beberapa kerancuan lainnya. Puncaknya, Ketua Pimpinan Sidang (Pimsid) yang berasal dari perwakilan PKC tidak adil, sehingga kami memutuskan untuk walk out.

Dari berbagai banyak kejanggalan yang dilakukan oleh BPK, PC PMII Kudus, dan PKC PMII Jawa Tengah, pihak Komisariat Sunan Muria menyatakan Press Release. Berikut point permasalahan yang menjadi alasan PK PMII Sunan Muria dan Rayon di bawah naungannya memilih untuk walk out dari forum.

1. Draft konfercab melanggar AD/ART dan Pedoman Organisasi

2. Pimpinan sidang Mandataris tidak obyektif dan terkesan mengintervensi pada salah satu pihak

3. Mekanisme persidangan tidak sesuai dengan aturan dan produk hukum PMII yang ada, termasuk jalannya persidangan

4. Pengambilan keputusan presidium sidang diambil secara sepihak tanpa memperhatikan quorum

5. Pengambilan keputusan dalam sidang Mandataris di proses pemilihan, forum hanya terdiri dari Komisariat Sunan Kudus dan tidak memperhatikan komisariat Sunan Muria

6. Panitia Konfercab, dalam hal ini BPK tidak melakukan keterbukaan informasi dan tidak mampu menjalankan tugasnya secara profesional dalam Konfercab PMII Kudus XXIX

7. Dalam hal konfercab salah satu oknum pengurus PMII cabang Kudus melakukan plagiasi dengan mengeluarkan SK yang bertandangan palsu di beberapa SK Rayon dan komisariat


(Deka/Lentera)


Selasa, 16 Maret 2021

Angkatan Penggerak : Pantaskah Kalian Lelah ?

Sumber: abulyatama.ac.id

    

Organisasi adalah sekumpulan individu yang tergabung dalam satu tujuan untuk digapai bersama. Organisasi juga yang telah membentuk pola pikir dan pandangan para anggotanya. Disini kalian juga dibentuk untuk saling menghargai sampai berjuang bersama. Sampai pada titik khusus adalah kalian akan merasakan apa itu fanatisme.

Dalam dunia kampus, Organisasi adalah tempat berproses untuk para mahasiswanya. Entah itu organisasi internal ataupun eksternal kampus. Setiap Ormawa (Organisasi Mahasiswa) pasti punya arah gerak masing masing dalam meraih tujuan. Dalam proses tersebut pasti ada yang namanya fluktuasi keaktifan kadernya.

Dalam posisi  semangat menurun, bukan berarti kalian harus memejamkan mata dan menoleh kebelakang. Tapi tegakkan badan  dan lihatlah kedepan.

Gelombang Para Tunas Baru

Setiap tahun pasti akan ada yang namanya anggota baru. Akan terus bertambah jika sistem kaderisasi anggota berjalan dengan baik. Kenyamanan menjadi kunci paling penting dalam sistem kaderisasi. Sehingga yang ditunjukan adalah semangat mereka dalam menjalani setiap proses di organisasi.

Disetiap acara, mereka akan datang dengan perasaan senang dan semangat. Melihatkan antusias yang tinggi. Seakan merekalah orang paling haus ilmu dan pengalaman di dunia ini.

Masa Kalian Belum Habis

Tapi masalah mulai muncul, ketika para senior yang lebih dulu menunjukan ke jenuhanya. Beranggapan bahwa masa mereka selesai. Masa yang akan datang adalah milik mereka para anggota baru.

Padahal disinilah posisi kalian sebagai kader yang sebenarnya. Mendidik para juniornya agar ilmu yang sudah terserap bisa di tularkan.

Juga Bekerja keras menjalankan kendaraan organisasi seperti tujuan awal.  Bukan berhenti hilang dan lupakan.

Disamping itu kesibukan mungkin salah satu alasan klasiknya. Padahal manajemen waktu dan prioritaslah yang diperlukan. Kalian pasti bisa berjalan dan menikmati setiap perjalanan dengan tenang.

Lihatlah mata setiap pemimpin kalian, betapa beratnya beban dan tanggung jawab yang ia pikul. Mereka rela untuk mengorbanka banyak hal, bahkan yang paling penting sekalipun. Kebahagiaan anggota lebih penting daripada diri mereka sendiri.

Jadi, jangan biarkan dia berdiri sendiri. Karena kerja sama tim adalah hal terpenting setiap organisasi.

Renungkan kembali niat kalian saat pertama  mengambil langkah bergabung di rumah yang dinamakan organisasi.Tegakkan badan kalian dan lihatlah kedepan. Kepalkan tangan  dan majulah kemuka. Berikanlah yang terbaik pada organisasi, maka suatu saat  pasti kalian akan menuai hasilnya.


 Artikel ini ditulis oleh: 

 Bunga Matahari. Kader Rayon Ki Hadjar Dewantara. lahir dan besar di Kudus. Seorang yang jenaka, tawa dari sahabatnya merupakan harta  yang berharga.