Kamis, 24 April 2014

71 “Panglima Perang” PMII di Lantik

Anam (peci), sedang melantik pengurus Komisariat dan Rayon Sunan Muria
  • Pelantikan Pengurus Komisariat dan Rayon PMII Komisariat Sunan Muria

Pelantikan kali ini dilaksanakan oleh PMII Komisariat Sunan Muria UMK. Dimana 71 Pengurus dilantik oleh Pengurus Cabang PMII Kabupaten Kudus.
Bertempat di Gedung NU Kudus, mereka di baiat untuk tetap setia menjalankan roda organisasi dan pantang meninggalkan organisasi dalam konsidi apa pun.
“Rabu kemarin (17/04) kita melaksanakan pelantikan. Tepat dengan harlah PMII ke-54” . Tutur Ahmad Hasan, Sekretaris Umum PMII Komisariat Sunan Muria.

“Bingung” setelah di Wisuda

ISTIMEWA
Rasa bingung setelah lulus, rata-rata dirasakan sebagian mahasiswa yang telah melaksanakan prosesi wisuda. Persiapan untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat terfikir kurang. Karna mungkin proses dari masuk kuliah sampai lulus hanya di habiskan di dalam kelas yang sempit saja.
Dalam rangka follow up setelah lulus, entah bekerja atau meneruskan ke jenjang lebih tinggi. Banyak dari wisudawan tidak siap akan hal tersebut. Jejaring yang kurang dan minim skill membuat mereka terasa menderita. Rasa menyesal pasti ada. Terasa ingin memutar ulang waktu yang telah berlalu.
Disisi lain ada beberapa wisudawan yang telah mem-follow up dirinya untuk bekerja. Namun itu hanya untuk dirinya sendiri. Mengingat ikrar yang di lantunkan dalam prosesi wisuda, bahwa ilmu yang didapat selama kuliah untuk kesejahteraan bersama (bermaanfaat untuk bangsa dan Negara). Namun terlihat bahwa ikrar tersebut banyak yang dilanggar. Karna mungkin niat awal masuk kuliah adalah “Saya kuliah untuk bekerja”. Berarti virus egoisme sudah menyebar pada mindset para agent of change. Lalu bagaimana jika itu terus berlalu? Apakah seorang mahasiswa dicetak untuk mensejahterakan dirinya sendiri? Atau dicetak untuk bergalau ria setelah wisuda?

Jadilah Pemikir yang Bijak!

Kader PMII Kudus di Wisuda

Prosesi wisuda UMK ke-52

UMK- Prosesi wisuda UMK ke-52 pada kali ini berjalan dengan lancar. Sekitar 520 Wisudawan dan Wisudawati di lepas pada Rabu (23/04) kemarin. 9 diantaranya adalah kader PMII Komisariat Sunan Muria.
Mereka adalah Danny Lutvi Hidayat (FKIP), Sri Wahyuni (FKIP), Fahmi Denhas (Teknik), Karyono (Teknik), Muhammad Sukis (Teknik), Muhammad Nur Akmal (Teknik), Jamaluddin Lubis (Teknik), Fika Mardini (Ekonomi) dan  Ulya Farida (Teknik).

Senin, 21 April 2014

Riski Suka Bertanya


Riski sedang mengamati Tulang Banteng yang ada di Situs Purbakala Pati Ayam

Hal yang bisa dibilang aneh terjadi pada anak umur 8 tahun ini. Riski, teman-teman biasa memanggilnya. Salah satu anak jalanan yang biasanya beroprasi di sekitar Simpang Tujuh Kudus ini mempunyai kegemaran bertanya. Tak jarang banyak dari para pendamping yang biasanya belajar bersama di Alun-Alun simpang tujuh dibuatnya kualahan.
Fatah salah satu mahasiswa Ekonomi UMK mengatakan, riski salah satu anak yang selalu ingin tahu. Jika melihat sesuatu hal yang baru, dia selalu bertanya. Kadang pertanyaan-pertanyaan yang di tuturkan membuat saya kualahan sendiri.

PMII Ajak Anak Jalanan ke Situs Purbakala

Para Murid Sekolah Jalanan, sedang mengamati tulang gajah yang ada di Situs Purbakala Pati Ayam

Kudus- Puluhan anak jalanan yang sering mengamen di sekitar simpang tujuh Kudus mengunjungi Situs Purbakala Pati Ayam, Terban, Jekulo. Mereka tergabung dalam komunitas Sekolah Jalanan. Kegiatan Minggu (20/4) kemarin dipelopori oleh PMII Komisariat Sunan Muria UMK.
“dengan truk kita berangkat dari Kaligelis. Alhamdulillah anak-anak terlihat ceria” Tutur Imam Prastyo Arwindra.
Kunjungan musium purbakala ini adalah salah satu rentetan kegiatan harlah PMII ke-54. Dimana selama sepekan telah dilaksanakan beberapa kegiatan.

Senin, 07 April 2014

PMII Kudus: goro-goro duit, keliru nyoblos demit


Afif/Doc. Pribadi
Kudus- Tak seperti biasa suasana Car Free Day di Simpang Tujuh Kudus pada Kemarin Minggu (06/04). Terlihat puluhan aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memadati area alun-alun. Mereka berbaur dengan masyarakat serta membagikan stiker yang bertuliskan “goro-goro duit, keliru nyoblos demit” (Gara-gara uang, salah memilih setan).
Tak hanya stiker saja, arak-arakan banner yang bertujuan mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih Calon legislatif nanti, mengundang antusias masyarakat.

Minggu, 06 April 2014

Jadilah Pemilih yang Bijak!

Prastyo/Lentera
Meskipun kita satu Dapil, satu Partai dan satu Strata (DPR RI). kita tetap harmonis melaksanakan persaingan merebut kursi di Senayan.

      Muncul ide membuat Poster "Pemilih yang bijak" dari sebuah permasalahan yang ada di masyarakat. Dalam pesta demokrasi yang seharusnya saling menghormati keputusan orang lain, berubah menjadi aksi saling "serang" yang dilakukan masyarakat kita sendiri. Terbukti ketika ada tetangga beda pilihan. kelompok tetangga lain akan memusuhinya. Apalagi jika sudah terkontaminasi dengan Money Politic semua akan buta.
Jadilag Pemilih yang Bijak!