Kamis, 24 April 2014

“Bingung” setelah di Wisuda

ISTIMEWA
Rasa bingung setelah lulus, rata-rata dirasakan sebagian mahasiswa yang telah melaksanakan prosesi wisuda. Persiapan untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat terfikir kurang. Karna mungkin proses dari masuk kuliah sampai lulus hanya di habiskan di dalam kelas yang sempit saja.
Dalam rangka follow up setelah lulus, entah bekerja atau meneruskan ke jenjang lebih tinggi. Banyak dari wisudawan tidak siap akan hal tersebut. Jejaring yang kurang dan minim skill membuat mereka terasa menderita. Rasa menyesal pasti ada. Terasa ingin memutar ulang waktu yang telah berlalu.
Disisi lain ada beberapa wisudawan yang telah mem-follow up dirinya untuk bekerja. Namun itu hanya untuk dirinya sendiri. Mengingat ikrar yang di lantunkan dalam prosesi wisuda, bahwa ilmu yang didapat selama kuliah untuk kesejahteraan bersama (bermaanfaat untuk bangsa dan Negara). Namun terlihat bahwa ikrar tersebut banyak yang dilanggar. Karna mungkin niat awal masuk kuliah adalah “Saya kuliah untuk bekerja”. Berarti virus egoisme sudah menyebar pada mindset para agent of change. Lalu bagaimana jika itu terus berlalu? Apakah seorang mahasiswa dicetak untuk mensejahterakan dirinya sendiri? Atau dicetak untuk bergalau ria setelah wisuda?

Jadilah Pemikir yang Bijak!

0 comments:

Posting Komentar