Raden Umar Said atau yang dikenal Sunan
Muria merupakan salah satu Wali Songo yang berhasil menyebarkan agama Islam di
daerah utara Jawa tepatnya di sekitar Gunung Muria.
Kisah perjuangan beliau membangun
masyarakat yang religius di atas Gunung Muria bukanlah hal yang mudah. Berdakwah
di masyarakat dengan kepercayaan
animisme merupakan tantangan tersendiri
untuk Sunan Muria.
Menyayangi bumi dan mempelajari agama
menjadi dua materi yang masuk dalam pendekatan . Beliau menekankan bahwa kehidupan
itu bukan serta merta menjaga hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga dengan
lingkungannya.
Sunan Muria
berdakwah sambil mengajarkan keterampilan mengolah bumi untuk masyarakat
Colo. Mereka diajari bagaiman beternak, berkebun, dan mengolah hasil bumi.
Peninggalan jejak Sunan Muria di bidang
kesalehan dengan alam sekitar adalah tumbuhan hasil olahannya bersama dengan
masyarakat Colo atau Lereng Gunung Muria yang berupa pohon Kayu Adem Ati, hutan
Jati Keramat, Kayu Pakis Haji, Buah Pari Joto, dan Ngebul Bulusan.
Masyarakat Colo percaya bahwa
tanaman-tanaman tersebut penuh keberkahan sebagai peninggalan Sunan Muria.
Salah satunya adalah buah Pari Joto yang berkhasiat untuk kebaikan janin bagi
orang hamil.
Membaur dengan Kesenian Jawa
Beliau memiliki keahlian memainkan gamelan
dan wayang. Kemahirannya dalam bidang seni ini pula yang membuat Sunan Muria
mampu melahirkan tembang berjudul Sinom dan Kinanti.
Melalui lagu-lagu itulah Sunan Muria
menyelipkan nilai-nilai Islam sehingga dapat membaur dengan masyarakat.
Sehingga ajaran islam berangsur di terima dan menyebar di sekitar Gunung Muria.
Dari jejak Sunan Muria tersebut maka
masyarakat dituntut untuk terus melestarikan lingkungan sekitar agar tidak
terjadi hal-hal yang merugikan manusia itu sendiri. Serta tak lupa mencintai
budaya bangsa sendiri.
Jangan sampai kita terjajah oleh budaya
luar. Wujud kepribadian seorang muslim dan muslimah seperti itulah yang ingin dibentuk oleh Sunan
Muria dalam dakwahnya.
Artikel ditulis oleh:
Saka.
Kader Rayon Ki Hadjar Dewantara. lahir dan besar di lereng muria. Seorang yang
jenaka, tawa dari sahabatnya merupakan harta yang berharga.