Senin, 07 Januari 2013

Jam’iyah Manaqib di UMK Dibentuk


          UMK- Sebuah kesepakatan yang kemarin, Sabtu (05/01) dilaksanakan di kantor BEM FKIP UMK, menunai sebuah perubahan besar yang plopori oleh mahasiswa UMK dengan menghasilkan nama Jam’iyah Manaqib UMK. Jam’iyah yang terdiri dari perkumpulan mahasiswa Universitas Muria Kudus tersebut disepakati untuk dibentuk, dengan Ah. Hasan (Mahasiswa FKIP) sebagai ketua terpilih.
Dalam prospek kedepannya, jam’iyah yang melestarikan budaya manaqib, mengajak para mahasiswa UMK untuk bergabung dan senantiasa aktif dalam aktifitas berdoa bersama. “perkumpulan ini manfaatnya sangatlah bermanfaat, terutama ketika kita dimasyarakat kelak” tutur Muhammad Ja’far.
        Ternyata kegiatan manaqib tersebut sudah lama dilaksanakan dahulu tahun 2007, ketika itu di ketua oleh Charis Rohman. Bukan hanya mahasiswa UMK saja yang antusias, namun mahasiswa  non-UMK pun berbondong-bondong bergabung untuk bersama-sama beribadah dan merekatkan tali silaturrahmi. “sebenarnya dulu sudah ada jam’iyah manaqib tersebut
, namun sempat vacuum tahun 2009. Mungkin dengan pembentukan hari ini. Jam’iyah manaqib tersebut dapat berkibar lagi seperti dahulu” tambah Ja’far yang sekaligus sebagai aktor dalam kegiatan manaqib dulu.
Sheh Abdul Qodir Al-Jaelani
          Kegiatan pembacaan manaqib dengan acuan kitab manaqib jarul ma’ani karya Ahmad Jauhary U’mar menceritakan tentang kisah Sheh Abdul Qodir Al-jaelani. Dimana Sheh Abdul Qodir Aljaelani adalah salah satu WaliyuAllah yang senantiasa mempunyai karomah.
          Banyak dari umat islam khususnya warga Nahdyin menyakini bahwa ketika melanggengkan manaqib tersebut akan di doakan oleh Sheh Abdul Qodir Aljaelani. “banyak karomah yang dimiliki Sheh Abdul Qodir Aljaelani, mungkin dengan karomah yang dimilikinya. Kita sebagai warga yang melanggengkannya semoga selalu didoalan agar hajat kita terpenuhi, amin”. Tutur Malik Khairul Anam.

0 comments:

Posting Komentar