Sabtu, 15 Februari 2014

Awal Berorganisasi

             
Sore itu Hasim datang menemui Robi di Bascam organisasi mereka. Dengan motor ala era orde baru (motor 75), Hasim membawa kabar gelisah. Di sapalah Hasim oleh Robi, “Hai Cuk, Kelihatannya jenengan kok gelisah. Ada apa to?”. Biasalah permasalahan organisasi, sahut Hasim.
Gimana-gimana, ayo ngopi. Semua permasalahan kan selesaikan diwarung kopi, ajak Robi. “ayo-ayo siap gus”, Hasim terlihat semangat.
Gini loh gus, saya masih bingung dengan keberadaan saya di organisasi. Karena masih harus memikirkan akademik. Biasa ndan, tadi orang tua lagi telephon., trus ya mbahas tentang kuliah. Curhat Hasim.
“Lah trus bingungnya dimana to cuk?”Tanya Robi. 
Ya takutnya, jika saya ikut organisasi, nanti keteteran dalam membagi waktu dan akhirnya IPK jelek. Kan ya saya lagi semester awal ndan. Jawab Hasim dengan semangat. 
Ya diluruskan dulu niatnya. benar ketika masuk di dalam perguruan tinggi memang kita Tholabul Ilmi. Dalam Tholabul Ilmi kita jangan terjebak dalam makna kata yang sempit. Belajar itu sangat lah luas. Biasanya teman-teman kita itu berfikirnya sempit. mereka mengartikan belajar ya hanya di kelas saja. Ketika diluar jam mata kuliah kebanyakan ya dibuat untuk bersenang-senang, padahal susahnya kapan ya? Kok seneng-seneng. Sindir Robi. 
Mengangguk-ngangguk itu yang di lakukan Hasim.
Coba kita mencoba befikir jauh sim, ketika kita hanya memikirkan akademik saja. Apakah tidak rugi. Banyak ilmu diluar sana yang belum kita mengerti. Ada beberapa dosen mengatakan, keberhasilan seseorang itu ditentukan 60% dari soft skill dan 40% dari Hard skill. Soft skill di dapatkan dari Non-akademis (Organisasi, dll) dan Hard skill dari Akademis. Jika semua tidak seimbang nanti kita akan repot. 
Lah trus manajemen waktunya gimana gus? Tanya Hasim. 
Untuk masalah manajemen waktu pintar-pintarlah membagi waktu. Ini saran dari saya, ditiru monggo, tidak ya ndak apa-apa. Mainset pertama yang saya terapkan, setiap 1 hari ada 24 jam. Coba manfaatkan betul waktu tersebut, minimal waktu 18 jam jangan terbuang sia-sia. Karna proses S-1 adalah proses yang menentukan segalanya, dimulai dari kemandirian, tingkah laku maupun cara berfikir kita. Jika ada waktu yang bersamaan antara organisasi dan jam kuliah, maka pilihlah posisi mana yang paling penting. Ketika posisi di organisasi sangat vital maka kuliah diliburkan dulu tidak apa-apa, dengan konsekuensi harus faham materi yang telah diajarkan. Ketika di organisasi tidak dalam posisi vital, maka silahkan untuk mengikuti perkuliahan dengan menjaga komunikasi antar anggota organisasi. Yang penting lagi, ketika mempunyai tugas akademik atau non-akademik segera di kerjakan. Jangan sampai menumpuk seperti gunung Sinabung yang akhir meledak. 
Geh gus, sambil mengangkat tangan layaknya hormat sang saka.
Janjane tujuan ikut organisasi apa to gus? Tanya Hasim penuh dengan wajah polos.Lah tujuanmu opo sim? Tanya balik dari RobiYa nak tujuanku ya golek konco gus, nak misal ono seng cantik ya nyambi-nyambi to. Hahaha, guyonan Hasim 
Walah-walah sim-sim. Kamu itu ancen MANJA, sindir robi. 
MANJA???? Maksute?, Hasim dengan penasarannya. 
MANJA kui MANIS-MANIS JANCUUUK. Fikiranmu loh wadon ae. Jawab Robi sambil ledek hasim. 
Walah-walah, gus-gus. Gage gus mau tujuan organisasi apa? Hasim penuh penasaran. 
“Organisasi membuat kita semakin mandiri, organisasi membuat kita lebih menghargai orang, organisasi membuat kita semakin bijak dan organisasi membuat kita semakin matang” di pahami dewe ya. Sahut Robi.1 meneh sim. kita itu menghidupi organisasi, bukan kita hidup di dalam organisasi. Jangan sampai kita menjadi benalu-benalu yang setiap saat dengan mudahnya tereliminasi. Jurus pamungkan Robi dikeluarkan. 
Ya wes bali bascam yo, tetap semangat sim. Perjuangan itu tidaklah mudah. Namun yakinlah akan ada hari esok, kelak perjuangan kita kan tercatat olah sejarah. 
Geh gus, terima kasih ya atas masukkannya. Ya kulo di warai terus, kan ya harene sampean. Kita harus perkuat solidaritas, “Ketika 1 sakit, semua harus merasa sakit. Ketika 1 di tindas semua harus bangkit melawan”. Hasim dengan lantang. 
Cerdas ya sim bakune kuwe. Kita bersama-sama mencoba untuk menjadi kader yang terdidik dengan baik. Kuat mental dan intelektual. Ya wes besok jam 10 bengi jagong nak warung ngarep kampus ya. Ajak Robi. 
Siap gus. Hasim dengan nada semangat.

(Oleh: Prastyo) 

0 comments:

Posting Komentar